Tuesday, April 29, 2008

Macam-macam Penyakit Kucing

Rabies :

Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%), dan satwa lain (1%).

Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2 - 10 hari.


Cacing:

Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa yang dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecil yaitu 0,01 - 0,1 mm sangat memudahkan bagi parasit untuk menular ke semua satwa termasuk manusia.

Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang - kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka akan menyebabkan kematian pada penderitanya.

Hampir semua satwa berpotensi menularkan cacingan, misalnya: primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua dan lain-lain.

Toxoplasmosis :

Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengndung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacat pun bisa disebabkan oleh penyakit ini.

Penyakit toxoplasmosis disebarkan olah bangsa kucing, kucing hutan, harimau, dan kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui 4 cara, yaitu : secara tidak sengaja menelan makan atau minuman yang telah tecemar toxoplasma; memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit toxoplasma dan tidak dimasak secara sempurna / setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung, penularan dapat pula terjadi akibat transfudi darah.

Leptospirosis :

Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini untuk tumbuh subur adalah ginjal dan organ-organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bahan makanan atau minuman yang tercemar pun dapat menyebabkan infeksi masuk ke dalam tubuh.

Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami pendarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah, bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang sudah tersedia hanya untuk satwa.

Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang, dan tupai.